Selasa, 15 Juli 2008

PURPOSE DRIVEN LIFE


By Brother (http://sonnyelizaluchu.blogspot.com)

Apakah kehidupan jika tidak memiliki tujuan?
Banyak orang mengabaikan tujuan hidup. Padahal, tujuan adalah alat penggerak kehidupan itu sendiri. Dimana ada kehidupan di sanalah ada tujuan, demikian sebaliknya. Maka ketika orang tidak memiliki ataupun mengenali tujuan hidupnya, sebetulnya orang itu tidak memiliki hidup.

Hidup adalah keputusan. Setiap keputusan yang diambil tentunya mengarah pada tujuan. Itu sebabnya kita tidak boleh salah menetapkan tujuan di dalam hidup ini. Apakah itu di dalam pendidikan, pekerjaan, keluarga dan terlebih di dalam pelayanan. Tujuan akan membuat kita terfokus. Coba lihat orang gila. Yang seperti seterika 'bolak balik' tidak jelas kemana arahnya. Tujuan akan mengarahkan kemana setiap langkah kaki kita menempuh jalan. Ingat, setiap langkah kaki itu memberi jejak yang kelak ketika menoleh ke belakang, kita jadi tahu, hidup ini sudah benar-benar bermakna atau belum. Jejak akan memberi kita refleksi untuk menilai apakah sudha ada tujuan di dalam hidup ini dan tujuan itu mengarah kemana. Hidup penuh makna adalah perjalanan menuju tujuan-tujuan, yang hanya kita sendiri, menetapkannya. Tanpa tujuan hidup, maka hidup itu tidak punya makna sama sekali.

Tujuan juga tidak hanya membuat hidup kita terfokus dan terarah. Tujuan dapat membuat hidup kita bergairah. Setiap orang yang memiliki tujuan, maka hidupnya akan bergerak menuju sasaran-sasaran yang akan dicapainya. Hidup, diwarnai oleh tujuan ! Oleh sebab itu, jangan salah menetapkan sasaran. Tujuan yang salah akan menghasilkan hidup yang salah. Juga sebaliknya. Jadi sangat gampang sebetulnya menilai hidup seseorang. Apa yang ditampilkannya melalui karakter, gaya hidup, perkataan dan perilakunya, demikianlah ia adanya. Hidup di warnai oleh tujuan. Apa yang kita tampilkan di dalam hidup ini, berasal dari satu titik, tujuan yang akan di capai. Pencuri akan mewarnai hidupnya dengan segala usaha mengambil barang orang lain, karena memiliki tujuan untuk mencuri. Seorang pelajar tentu akan mengisi hari-harinya dengan belajar, membaca dan berlatih agar tujuan pendidikannya tercapai. Kita, yang melayani Tuhan, akan mewarnai hidup ini dengan segala hal menyangkut hubungan dengan Tuhan memalui doa, firman, pujian penyembahan, karena kita memang mau melayani. Tidak ada warna kehidupan yang bertolak belakang dengan tujuan hidup itu sendiri. Hidup pernuh makna adalah hidup yang diwarnai oleh tujuan.

Tujuan dapatlah menjadi sebuah mimpi jika tidak ada usaha untuk mencapainya. Tujuan hanya akan dapat dicapai jika kita mau pergi ke sana dan mendapatkannya. Perlu usaha untuk mencapai setiap tujuan yang telah kita tetapkan di dalam hidup ini. Bahkan usaha yang keras, semangat yang tidak pantang menyerah, harapan yang tidak pernah pupus dan keinginan untuk memperbaiki kesalahan. Itu semua berhubungan dengan 'membayar harga'. Sering terjadi orang mau pergi ke sebuah tempat dengan cara yang instant. Kita memang patut belajar dari keberhasilan orang lain mencapai tujuan hidupnya. Tetapi yang jauh lebih penting, yang membuat hidup lebih bermakna, adalah bagaimana kita belajar dari kehidupan setiap orang hingga ia mencapai tujuannya. Tujuan tidak dapat dicapai hanya dengan diam di tempat. Kita perlu pergi ke sana dan melakukan sesuatu. Thomas A. Edison ratusan kali gagal di dalam setiap percobaannya dan dia sama sekali tidak memiliki etos gagal. Dia mencoba dan mencoba lagi sampai bisa. Dia mau belajar dari kegagalan. Itulah kunci sukses hidupnya. Sejarah membuktikan bahwa Edison menjadi salah seorang ilmuwan yang paling banyak mencatatkan hak paten atas penemuan penemuan briliannya. To do something harus menjadi bagian kita saat bergerak mencapai tujuan.

Pertanyaannya adalah, bagaimana dengan anda? Di titik kehidupan di mana saat ini anda berdiri, coba lihat jejak kaki yang ada di belakangmu. Apakah sudah sesuai dengan tujuan atau belum. Bila tidak, maka belum terlambat memulainya kembali.

Keep on fire !!!

Semarang, Juli 2008

Tidak ada komentar: